Selasa, 12 Maret 2013

Umum

Medical Check Up Penting untuk Segala Usia
Jumat, 08 Maret 2013
penting medical check up
Foto: Getty Images
Mengapa harus menunggu hingga usia lanjut atau ada keluhan apabila deteksi dini dapat mengurangi risiko Anda terkena penyakit?
Anggapan bahwa medical check up  (MCU) diperuntukkan bagi orang lanjut usia atau telah divonis menderita penyakit tertentu adalah hal pertama yang harus ditepis, seperti dikemukakan dr. Lita Sondakh  ketika ditemui di bagian MCU Rumah Sakit Medistra.
“Harus dipahami bahwa medical check up bukan untuk orang sakit atau yang sudah lanjut usia, melainkan untuk kita yang sehat agar bisa lebih menjaga kesehatan. Dengan mengetahui kekurangan dalam kesehatan tubuh, kan, kita jadi tahu bagaimana menjaganya,” ujar dokter yang telah menangani bagian MCU selama 17 tahun ini.
Pergeseran Usia 
Lagi pula, gaya hidup serta kondisi lingkungan saat ini mengakibatkan patokan umur yang berisiko terkena penyakit tertentu mengalami pergeseran. “Sebutlah hipertensi, diabetes,  dan jantung koroner. Dulu, penyakit ini banyak diderita orang berusia 40 tahun ke atas, namun kini banyak juga pasien berusia 30 tahunan yang mengalaminya,” tambah Lita.
Bahkan, tiga penyakit yang paling banyak ditemukan ketika MCU, yaitu kolesterol, trigliserida, dan  asam urat, kini mulai banyak ditemukan pada pasien yang baru menginjak usia kepala dua alias 20 – 29 tahun.
Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan secara berkala sejak dini sangat diperlukan agar ketika ada organ tubuh yang tidak berjalan optimal dapat segera diketahui. Lebih cepat lebih baik, bukan?
Riwayat Kesehatan
Terlebih jika Anda mengetahui ada riwayat kesehatan tertentu pada orangtua yang dapat memperbesar risiko terkena penyakit yang sama. Pasalnya, sumber penyakit yang datang pada tubuh tak hanya disebabkan oleh faktor gaya hidup, tapi juga faktor genetik.
“Bagi yang tahu ada riwayat penyakit yang dapat ditularkan atau diturunkan secara genetik dari orangtua, misalnya jantung koroner, tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, dan asma, sebaiknya sesegera mungkin memeriksakan kesehatannya,”  tutur Lita. Sementara bila tak ada riwayat kesehatan tertentu yang mungkin diturunkan pada Anda, sebaiknya mulai melakukan MCU secara berkala sejak usia 30 tahun.
“Bisa juga ketika merasa kondisi badan sudah tidak fit tapi tak tahu apa yang salah dengan tubuh, ditambah gaya hidup yang kurang sehat, sebaiknya lakukan juga medical check up ,” pungkasnya.
Deteksi dan Atasi
Apabila belum ada penyakit tertentu yang dideteksi pada tubuh, ada beberapa pemeriksaan dasar yang dapat dilakukan. “Sebenarnya, setiap pemeriksaan dapat dilakukan pada usia berapa pun. Hanya saja, ada beberapa pemeriksaan yang sudah harus dilakukan ketika menginjak usia 30 tahun atau 40 tahun. Pasien berusia 20 tahun dan tak ada keluhan spesifik biasanya mengambil pemeriksaan regular,” tambahnya.
Begitu pula mengenai frekuensi. Lita menyebutkan bahwa pemeriksaan setahun sekali baru wajib dilakukan ketika pasien berusia 30 tahun ke atas dan memiliki beberapa catatan yang harus diperbaiki.
“Jika pasien masih di bawah 30 tahun dan tak ada penyakit yang terdeteksi atau harus segera diatasi, tak wajib periksa setiap tahun. Semuanya disesuaikan kondisi kesehatan pasien,” tambah Lita.
Ragam Pemeriksaan
Apabila dikategorikan berdasarkan usia, pemeriksaan apa saja yang bisa dilakukan pada usia Anda?
Usia 18 - 29 Tahun
Medical check up , menurut dr. Lita, dapat dimulai pada usia 18 tahun. “Karena pada usia di bawah 18 tahun seseorang masih masuk kategori anak-anak, sehingga pemeriksaan mengenai kondisi medis hingga tumbuh kembang masih dilakukan oleh dokter anak,” ujar Lita.
Pada rentang usia 18-29 tahun, medical check up  sebaiknya meliputi pemeriksaan fungsi paru, USG abdomen, foto Thorax, dan tes jantung dengan menggunakan EKG dan treadmill .
Sementara pemeriksaan laboratorium yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan hematologi lengkap.
2.Pengecekan kadar gula darah puasa dan kadar gula darah setelah 2 jam makan.
3.Tes fungsi hati.
4.Tes fungsi ginjal.
5. Profil lemak (pengecekan kadar kolesterol dan trigliserida)
6. Tes urine lengkap
7. Tes feses lengkap
Usia 30 Tahun Ke Atas
Pada usia 30 tahun ke atas dianjurkan rutin untuk mengambil pemeriksaan yang lebih lengkap. Komponen-komponen pemeriksaan dasar yang disebutkan di atas turut dilakukan, hanya ditambah dengan pemeriksaan berikut:
1. Pemeriksaan dengan dokter gigi, dokter spesialis mata, dan dokter THT.
2. Pemeriksaan dengan ginekolog khusus untuk wanita.
3. Hepatitis B Marker untuk mendiagnosis penyakit hepatitis B.
4.Hepatitis C Marker untuk mendiagnosis penyakit hepatitis C.
5. Agregrasi trombosit.
6. Tumor Marker misalnya pemeriksaan kadar CEA dan AFP, dan khusus untuk pria ada pula PSA screening untuk deteksi dini kanker prostat.
7. Deteksi dini kanker leher rahim dengan pemeriksaan ginekologi dan pap’s smear.
8. Deteksi dini kanker payudara dengan mammografi atau USG.
9.Pemeriksaan Bone Densitometri atau ketebalan warna tulang untuk mendiagnosis tulang keropos.
10.Pemeriksaan tambahan yang juga dapat diambil adalah cardiovascular check up , yaitu pemeriksaan jantung secara menyeluruh.
Akan tetapi, Lita menegaskan, semua jenis pemeriksaan ini sebenarnya dapat dilakukan sejak dini. “Apalagi jika diketahui orangtua memiliki riwayat penyakit yang dapat ditularkan atau jika ada tanda-tanda yang mengindikasikan penyakit-penyakit tertentu yang lebih spesifik,” papar Lita.

0 komentar: